Selasa, 20 Maret 2018

Dunia Anak Islam #Tiga Kepompong


Mereka masih kepompong...
Yang butuh proses untuk menjadi indah.
Yang butuh bimbingan untuk menjadi lebih baik.
Yaaa tiga kepompong yang berusaha melangkah bersama.


Awalnya kami menganggap mereka hanya anak-anak biasa yang sedang bertumbuh. Tumbuh diantara sosialisasi hidup yang semakin dewasa. Kami membiarkan mereka untuk memilih. Bersosialisasi yang mereka mampu. Mampu untuk bersatu. Melangkah dan bekerjasama dengan hati. Serta belajar untuk bisa melihat dunia lebih dekat.


Anak-anak yang hebat adalah yang bisa belajar dari kehidupan dunia. Bersatu untuk melihat alam serta dekat dengan Tuhan. Anak-anak yang hebat adalah yang bisa tumbuh dengan karakter luhur. Bisa menyikapi kehidupan dengan bijaksana. Begitulah harapan kami kepada para kepompong.

Seiring berjalanya waktu, ternyata karakter tidak bisa dipaksakan. Dan akhirnya mereka bertiga tanpa sadar merapat dengan hati yang sama.
Bermain dan belajar hal yang baru. Jarak usia tak jadi penghalang. Apapun permainan mereka seolah tak jadi masalah.
Outdoor maupun indoor tetap jadi tempat yang asyik.
Ah sayang sekali kami kurang peka untuk mengabadikan moment-moment kala itu.

Kami hanya berusaha mengawasi agar mereka tetap ada pada lingkungan tempat tinggal kami. Sebuah perumahan yang tidak begitu luas tapi in sya allah tetap asyik untuk menjadi area permainan anak-anak.
Tetap ada sudut-sudut yang bisa dinikmati dengan berbagai ekspresi mereka.
Selama tidak berbahaya kami biarkan para kepompong ini bertumbuh dan berkreasi.

Tiga kepompong dengan karakter yang bisa bersatu. Yaa begitulah kiranya, sehingga selama bersama pun mereka saling mengisi. Bisa dibilang aman terkendali.
Mereka hanya berputar-putar di area perum kami. Sangat mudah mencari mereka. Mereka jarang keluar dari batas perumahan.

Begitu banyak anak-anak disini, dan ternyata mereka memang memilih untuk menempuh bertiga dengan keasyikan bermain yang berbeda dengan yang lain.
Mereka ini cenderung bermain ala-ala petualang ringan. Mereka tidak begitu menyukai yang terlalu ekstrim. Dan kalau mereka berada di indoor mereka bak pendongeng yang senang berkhayal. Dengan gaya masing-masing yang bagi kita orang tua sedikit aneh, tapi bagi mereka itulah dunia mereka, dunia anak yang penuh khayalan.

Semakin sering mereka bersama, seolah waktu istirahat pun terkadang mereka abaikan. Tapi yang pasti kami tanamkan agar tidak meninggalkan shalat. Alhamdulillah halaman masjid termasuk tempat favorit mereka. Sehingga ketika mendengar suara adzan kami bisa dengan mudah menggiring mereka ikut jamaah. Senangnya kalau mereka selalu taat.
Tiga kepompong yang sedang bertumbuh....

Seakan tak mau kehilangan semenit pun waktu berharga untuk mengungkapkan khayalan dan petualangan ala-ala mereka.
Terserah kalian lah nak kanak asal masih di area positif kami tidak begitu khawatir.

Hari demi hari keceriaan pun semakin terisi dengan canda tawa, yang mungkin bagi orang dewasa itu bukan hal yang penting, tapi bagi mereka itu adalah sesuatu yang luar biasa. Sesuatu yang selalu diekspresikan dan dibagikan dengan yang lain.
Semoga lah dengan begitu kalian bisa berbagi hal yang berguna kelak, aamiin.

Apapun bisa jadi arena yang menarik, bermain mobil-mobilan, bola, sepeda, sampai prosotan pasir pun serasa istimewa hingga tak tuntas kalau belum mendengar adzan maghrib.
Ah kalian memang kepompong yang bertumbuh dengan ceria dan kreatif. Apapun bisa jadi hal yang menyenangkan kalau sedang bersama.
Asalkan ketika mendengar adzan harus langsung berhenti dan shalat terlebih dahulu ya anak-anak...
Kepompong yang semakin bertumbuh....

Sampai pada suatu ketika, salah satu diantara kepompong ini harus hijrah. Ya dia harus ikut kedua orang tuanya untuk pindah ke luar kota.
Disaat sedang asyik-asyiknya menikmati kebersamaan, mereka harus merelakan satu kepompong untuk bertumbuh di tempat yang berbeda.
Suatu hal yang mengejutkan.
Kehilangan pastinya...
Kesepian tentunya...
Ketika hanya berdua terkadang terselip rindu bertiga.
Semogalah satu kepompong bisa tumbuh indah di sana. Dan tidak lupa dengan kepompong yang tertinggal.
Kepompong yang semakin dan semakin bertumbuh....

Mungkin ini pelajaran baru bagi tiga kepompong, pelajaran untuk tetap menjadi sahabat disaat jauh. Pelajaran bagaimana arti sebuah kesetiaan dan lebih menyayangi sesama. Meski di sini tinggal berdua seolah tak datang kepompong baru. Hanya tinggal berdua dan selalu rindu kepompong yang hijrah.


Hari-haripun terlewati kembali dengan berdua kepompong disini dan satu disana. Menjalani rutinitas masing-masing. Begitupun dua kepompong disini seolah tak menemukan ganti, sampai hanya berdua dan berdua...belajar tumbuh dan tumbuh....

Hingga suatu hari mereka dipertemukan kembali dengan kepompong yang jauh. Ah betapa senang melihat wajah mereka bertiga setelah sekian lama tidak bersua. Walau hanya beberapa saat saja waktu itu terasa istimewa. Namun perpisahanpun kembali terjadi. Lagi-lagi kami tidak sempat mengabadikan mereka bertiga.
Mereka berjanji untuk saling setia hingga saat bertemu lagi.
Kepompong yang semakin dan terus bertumbuh....

Walau harus bertumbuh ditempat yang berbeda. Semoga tiga kepompong bisa sama-sama bermetamorfose menjadi kupu-kupu yang indah. Hingga kelak bertemu kembali tak kan melupakan saat ketika mereka masih sama-sama menjadi kepompong....








0 comments:

Posting Komentar